Mengenali diri sendiri

Nama : Nida Nur Fauziyyah
NPM : 15120094
Kelas : 7B

 Mengenali diri sendiri.

Pada perkuliahan filsafat pendidikan pertemuan ketiga ini, mempelajari tentang diri sendiri. Saya akan mencoba sharing dengan melalui reportase. Sudah dijelaskan banyak hal oleh dosen kami bapak Moh Aniq KHB S.Pd.,M.Hum. Pada hari selasa 16 oktober  2018, beliau mengatakan bahwa sangat susah untuk mengenali diri sendiri.
Dalam pendekatan kosmologi ada sesuatu  yang menarik diri menurut Ki Hajar Dewantara beliau mengatakan bahwa manusia adalah titah Tuhan atas raga jasmani dan rohani (olahraga secara fisik, ada raga kasar, dan raga halus). Raga jasmani dan rohani sendiri tidak bisa dipisahkan (satu kesatuan). Bukan secara fisik dipisah-pisah, tetapi secara psikis dapat dipisah. Melalui pendekatan kosmologi ini ada 4 bagian dari diri yaitu Dzat (esensi dari pokok diri manusia), Sifat (Substansi), Asma (realitas), dan Af’al (aksi atau tindakan). Dari dzat pada diri sendiri kemudian turun ke sifat yang dimiliki diri sendiri, dari sifat kemudian turun ke asma yang mana menggambarkan diri sendiri melalui nama, setelah itu dari asma turun ke af’al yang mana sebuah tindakan yang dilakukan pada kehidupan sehari-hari. Asma sendiri bukan hanya fisik, melainkan berhubungan dengan keluarga nya sendiri. Contohnya yaitu nama anak A itu anak dari siapa dan dari keluarga mana ? bukan hanya arti sebuah nama saja yang sudah dibuat daan ditetapkan.
Tuhan sebagai Dzat, dimana Tuhan butuh dikenali melalui ciptaanNya (Alam, Hewan, Tumbuhan, dan Manusia). Yang mana titah Tuhan sebagai khalifah. Oleh karena itu, citra Tuhan yang hadir melalui realitas atau ciptaanNya. Dengan ciptaan Tuhan tersebut manusia bisa mengenali dan mengakui bahwa Tuhan itu memang ada. Gerakan Tuhan yang berada di dalam gerakan manusia. Membayangkan Tuhan seperti apa tergantung dirimu, serta posisi berfikir manusia tentang adanya Tuhan berbeda-beda. Selain itu cara untuk mendekati atau mengindahkan juga berbeda-beda, namun puncaknya keindahan bukan kebenaran.
Adapun cara untuk menangani atau mengalah diri yaitu berangkat dari cara Tuhan menitipkan asma-asma tuhan ke manusia. Misalnya sifat kuat (Al-Qowwi) merupakan tidak menyaingi sifat Tuhan. Efek dari pendidikan berpusat dari guru, yang mana siswa tidak aktif (dari sisi mana ?), ada dua kemungkinan, yaitu pasif secara fisik, dan aktif secara nalar. Ilmunya Allah diturunkan menjadi ciptaan atau realitas melalui manusia mengambil dari realitas yang mana muncul realitas buruk atau baik tergantung manusia itu sendiri. Allah tidak akan mengubah nasib kaumnya, apabila manusia itu sendiri tidak mau berusaha. Karena manusia itu sendiri yang mengubahnya. Nasib merupakan bagian dari menu ( mengambil ilmu ) yang mana manusia dapat memilih dan mengelola takdir. Misalnya : tumbuhan (cangkok, tempel), permasalahan manusia belum tahu dititipi asma-asma Allah. Manusia tahu melawan sifat , tetapi berfikir lagi kuat untuk membawanya atau tidak (Ruang Salah).

Link reportase Filsafat Pendidikan 7B Pertemuan Ke-3 :
1. Feby Rohma Awalia (15120093)
https://febyrohmaawalia.blogspot.com/2018/10/filsafat-pendidikan_18.html?m=1
2. Ahmad Gofur (15120127)
http://ahmadgofur127.blogspot.com/2018/10/pengenalan-diri-dan-tuhan.html
3. Vitriana Dara Hayufani (15120149)
https.//scorpion1311.blogspot.com/2018/10/nama-vitriana-dara-hayufani-npm-15120149.html
4. Dodi yugantara (15120485)
http://swiekewae.blogspot.com/2018/10/pengenalan-diri-anda-tahu-siapa-diri.html
5. lilik fatchurrahman (15120108)
https://lilik-motor.blogspot.com/2018/10/9-oktober-2018-pengenalan-diri-manusia_19.html?m=1
6. Linda Prima Safira (15120115)
https://myhomespiderlilystory.blogspot.com/2018/10/manusia-dalam-filsafat.html
7. Nur Novianti (15120051)
https://nurnovianti97.blogspot.com/2018/10/hakikat-manusia.html
8. Isna Zulfa (15120265)
https://aisnazulfa.blogspot.com/2018/10/dari-pembelajaran-yang-telah.html
9. Dwi Kurnia Ningsih (15120062)
https://triptobalinings.blogspot.com/2018/10/reportase-filsafat-pendidikan-pertemuan.html
10. Indra pramono (15120089)
https://pramonoindra90.blogspot.com/2018/10/sinten-sampean.html?m=1
11. Ika Sofiana 15120299
ikasofiana97.blogspot.com/2018/10/esensi-diri-ika-sofiana.html
12. Yulanta Ilham Amalia 15120276
http://filsafatpendidikan101.blogspot.com/2018/10/filsafat-pendidikan-ke-3-yulanta.html?m=1
13. Azzah nurlaela (15120245)
https://azzahnurlaela8.blogspot.com/2018/10/diri-manusia-sebagai-ciptaannya.html
14. Afif Zaenal (15120096)
https://azaefilsafat.blogspot.com/2018/10/afif-zaenal-15120096-reportase-filsafat.html
15. Yasinta Juwita Permatasari (15120071)
https://yasintajuwitapermatasari.blogspot.com/2018/10/filsafat-ilmu-pendidikan.html
16. Sri kartika asih 15120388
http://srikartikaasih62.blogspot.com/2018/10/hakikat-manusia.html?m=1
17. Anita Tri Yuniarti (15120247)
18. Irma Anggraeni Aida (15120074)
19. Suci Yulianti Lestari (15120379)
20. Sesty Isdayanti (15120066)
21. Risha Ardhanty (15120079)
22. Nurul Aini (15120406)
23. Abu Rizal Bakri (15120482)
https://abrizkri.blogspot.com/2018/10/normal-0-false-false-false-in-x-none-x.html
24. Ardhita Dian Aslami (15120350)
https://ardhitadianaslami13.blogspot.com/2018/10/reportase-3-filsafat-pendidikan_18.html
25. Dita Ihsaniah Putri (15120069)
https://ditaihsaniahputri.blogspot.com/2018/10/reportase-filsafat-pendidikan-7b.html?m=1
26. Nofiana Ulfa (15120055)
https://nofianaulfa.blogspot.com/2018/10/v-behaviorurldefaultvmlo.html?m=1
27. Angilia Herli Lutfiyani (15120088)
https://angiliaherlilutfiyani.blogspot.com/2018/10/reportase-filsafat-pendidikan-7b.html

Komentar